foreplay, seks, benar, tepat
Aktivitas seksual seharusnya bisa dinikmati oleh kedua belah pihak, Anda dan pasangan. Untuk mendapatkan seks yang menyenangkan, foreplay pun sebaiknya jangan dilewatkan. Karena hal itu merupakan sebuah permulaan agar aktivitas bercinta bisa terasa lebih menggairahkan.
Ternyata masih banyak pasangan yang tidak memahami betapa pentingnya aturan foreplay, sehingga mereka tidak merasa mendapatkan seks yang luar biasa. Seperti yang dipaparkan oleh penulis The Female Orgasm Revealed, Gabrielle Moore, simaklah beberapa hal berikut yang sebaiknya tidak Anda lewatkan ketika melakukan foreplay.
Jangan saling menyentuh area intim
Moore mengatakan, foreplay seharusnya tidak melibatkan saling menyentuh area genital, agar Anda dan suami tidak langsung ingin buru-buru melakukan penetrasi. Memang akan sedikit sulit jika sebelumnya biasa melakukan hal tersebut. Namun tidak ada salahnya untuk dicoba dengan menunda menyentuh area tersebut. Dengan menunda, gairah seks di antara Anda dan suami akan semakin meningkat dan seks pun bisa semakin ‘panas’.
Sebagai alternatif Anda bisa melakukan foreplay dengan saling berciuman dan menyentuh bagian tubuh lainnya, namun bukan area genital. Eksplorasi pada titik-titik sensitif di tubuh pasangan dan pijatan lembut di area tersebut juga bisa membuat libido meningkat.
Oral seks bukan foreplay
Menurut Moore, selama ini cukup banyak pasangan yang berkonsultasi padanya dan mempercayai bahwa oral seks merupakan bagian dari foreplay. Padahal anggapan tersebut salah. Kenyataannya, oral seks sebenarnya hanyalah variasi lain dari penetrasi melalui vagina. Sehingga jika memang ingin melakukan foreplay, sebaiknya Anda dan pasangan tidak saling menyentuh area intim.
Perlahan
Foreplay seharusnya dilakukan tidak dalam kondisi terburu-buru. Lakukanlah secara perlahan, sehingga gairah seks naik secara bertahap. Selama foreplay dilakukan dengan cara yang benar, perempuan biasanya akan tahu kapan saatnya penetrasi bisa dilakukan. Perempuan juga bisa meminta pasangan untuk melakukannya.
Foreplay bisa dilakukan kapanpun
Foreplay tidak harus dilakukan ketika Anda sudah berada di tempat tidur dan ketika akan bercinta saja. Menurut Moore, itu merupakan salah satu persepsi yang salah tentang foreplay. Anda bisa melakoni aktivitas ini sejak pagi, misalnya dengan menggodanya saat sarapan. Dilanjutkan dengan memberikan pesan mesra saat sedang bekerja dan baru dilanjutkan di malam hari. Ketika sudah bertemu di malam hari, gairah Anda dan pasangan pun sudah terbangun.
Ketika sudah mengetahui aturan dari foreplay dengan benar, aktivitas bercinta pun bisa Anda rasakan lebih menyenangkan. Kemudian, pasangan pun bisa meminta lagi dan lagi.
Ternyata masih banyak pasangan yang tidak memahami betapa pentingnya aturan foreplay, sehingga mereka tidak merasa mendapatkan seks yang luar biasa. Seperti yang dipaparkan oleh penulis The Female Orgasm Revealed, Gabrielle Moore, simaklah beberapa hal berikut yang sebaiknya tidak Anda lewatkan ketika melakukan foreplay.
Jangan saling menyentuh area intim
Moore mengatakan, foreplay seharusnya tidak melibatkan saling menyentuh area genital, agar Anda dan suami tidak langsung ingin buru-buru melakukan penetrasi. Memang akan sedikit sulit jika sebelumnya biasa melakukan hal tersebut. Namun tidak ada salahnya untuk dicoba dengan menunda menyentuh area tersebut. Dengan menunda, gairah seks di antara Anda dan suami akan semakin meningkat dan seks pun bisa semakin ‘panas’.
Sebagai alternatif Anda bisa melakukan foreplay dengan saling berciuman dan menyentuh bagian tubuh lainnya, namun bukan area genital. Eksplorasi pada titik-titik sensitif di tubuh pasangan dan pijatan lembut di area tersebut juga bisa membuat libido meningkat.
Oral seks bukan foreplay
Menurut Moore, selama ini cukup banyak pasangan yang berkonsultasi padanya dan mempercayai bahwa oral seks merupakan bagian dari foreplay. Padahal anggapan tersebut salah. Kenyataannya, oral seks sebenarnya hanyalah variasi lain dari penetrasi melalui vagina. Sehingga jika memang ingin melakukan foreplay, sebaiknya Anda dan pasangan tidak saling menyentuh area intim.
Perlahan
Foreplay seharusnya dilakukan tidak dalam kondisi terburu-buru. Lakukanlah secara perlahan, sehingga gairah seks naik secara bertahap. Selama foreplay dilakukan dengan cara yang benar, perempuan biasanya akan tahu kapan saatnya penetrasi bisa dilakukan. Perempuan juga bisa meminta pasangan untuk melakukannya.
Foreplay bisa dilakukan kapanpun
Foreplay tidak harus dilakukan ketika Anda sudah berada di tempat tidur dan ketika akan bercinta saja. Menurut Moore, itu merupakan salah satu persepsi yang salah tentang foreplay. Anda bisa melakoni aktivitas ini sejak pagi, misalnya dengan menggodanya saat sarapan. Dilanjutkan dengan memberikan pesan mesra saat sedang bekerja dan baru dilanjutkan di malam hari. Ketika sudah bertemu di malam hari, gairah Anda dan pasangan pun sudah terbangun.
Ketika sudah mengetahui aturan dari foreplay dengan benar, aktivitas bercinta pun bisa Anda rasakan lebih menyenangkan. Kemudian, pasangan pun bisa meminta lagi dan lagi.
0 komentar