Mereka memaksa kami untuk hentikan siaran langsung. Mereka juga sebut media brengsek.
Kamis (23/8) sore ini, Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Basuki Rieke Dyah Pitaloka menelan pil pahit. Kebebasan berbicara terhadap nasib korban kebakaran terpasung. Pasalnya, ketika siaran langsung di TV One, sekelompok ormas tertentu memaksa dialog di lokasi kebakaran Pondok Bambu Jakarta dihentikan.
“Ormas tertentu memaksa kami untuk hentikan siaran langsung. Ini sangat berbahaya untuk kelangsungan demokrasi. Mereka juga sebut media brengsek,” sebut Rieke Dyah Pitaloka, Tim Kampanye Jokowi-Basuki yang didampingi oleh Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Bidang Komunikasi & Media Center kepada Beritasatu.com, Kamis (23/8).
Rieke menuturkan, ormas tertentu keberatan dengan pernyataan bahwa daerah ini dibakar oleh warga. Tanpa alasan jelas, ormas itu meminta siaran langsung itu dihentikan. Padahal, masih ada narasumber yang belum berbicara.
“Tidak ada korban yang dipukul,” tukas anggota DPR-RI Komisi IX yang menolak menyebut nama ormas itu.
Dalam dialog itu, politisi PDIP membeberkan fakta beberapa kali kebakaran banyak terjadi di kantong suara Jokowi-Ahok. Rieke menyampaikan keprihatinan mendalam karena kawasan yang terbakar termasuk daerah penghasil mebel.
Padahal setiap hari, daerah ini menyerap 300 tenaga kerja hingga 1.000 pekerja ketika diekspor. Menurutnya, kebakaran ini mematikan ribuan tempat warga mencari usaha di bidang perabotan.
“Pemilukada tidak sekedar memilih gubernur namun ada pelajaran demokrasi yang mesti dijunjung tinggi,” ajaknya.
0 komentar