Sex toys, akan selalu menjadi topik yang menarik. Satu sisi menolak, sedangkan sisi sebelahnya menyetujui perlunya sex toys berada di salah satu laci tempat tidur.
Beberapa orang yang memandang dan memberi kesan buruk pada sex toys, beranggapan bahwa hal tersebut tidak layak berada di ranah cinta yang paling luhur. Persetubuhan adalah ungkapan cinta yang paling sakral, jadi bagaimana mungkin harus dikotori dengan penis buatan yang bergetar.
Sementara itu juga banyak anggapan yang menyatakan bahwa sex toys diperuntukkan oleh manusia yang memiliki keingan seks berlebih. Manusia yang hasrat seksualnya tidak bisa dipenuhi oleh pasangannya.
Sementara itu, yang setuju dengan sex toys, berpendapat bahwa mainan tersebut diperlukan untuk menambah dan meningkatkan ragam berhubungan seks serta mencari pengalaman seks yang lebih dari alat-alat yang sudah menempel dalam tubuh.
Pakar dan peneliti seks dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, melakukan penelitian terhadap 3.100 responden dengan melakukan pertanyaan tentang sejauh mana pasangan melakukan eksperimen dalam kehidupan seksualnya.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa eksperimen seksual membuat tingkat kepuasaan seks pasangan meningkat. Responden perempuan juga merasa dengan mencoba sex toys ketika bercinta menjadi hal yang paling memuaskan. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa semakin sering pasangan melakukan eskperimen, semakin tinggi kepuasaan seks yang akan didapatkan.
Nah, sekarang, sebelum banyak orang yang terjebak dalam pemikiran yang salah tentang sex toys, tentang tergantikannya alat kelamin menjadi mekanik, plastik, atau karet, maka mari melihat sex toys dengan cara yang lain.
Vibrator
Perlu diketahui bahwa perempuan dapat memiliki dua macam orgasme. Ada yang disebut orgasme klitoral. Dan ada pula yang disebut orgasme vagina, atau sesuatu yang datang atau keluar dari vagina. Dalam video porno produksi barat orgasme vagina sering digantikan dengan kata "holy sh*t, I'm coming".
Pasokan dan permintaan selalu berjalan beriringan, maka banyak sekali jenis vibrator dengan harga yang beragam pula. Sekarang sebelum Anda mengoperasikannya sangat disarankan untuk membaca dan atau menonton tutorialnya. Lebih dari itu disarankan juga bagi perempuan untuk melakukannya sendiri sementara pasangan mengamatinya. Hal ini dilakukan untuk memahami di mana, bagaimana, dan untuk berapa lama pasangan menyukai penggunaan vibrator.
Dildo
Sebagian besar, dildo menyerupai penis laki-laki, tapi kadang-kadang tidak terlihat dalam bentuk originalnya, boleh dikatakan akan menjadi sedikit aneh dan lucu karena tersedia dalam berbagai warna-warna unik atau tidak natural. Bahkan beberapa dildo tidak akan terlihat seperti sex toys walaupun ditinggal ditempat terbuka karena mirip dengan alat elektronik lainnya. Tetapi sebaiknya tidak diletakkan disembarang tempat, jika belum siap dengan pengadilan persepsi.
Dildo juga tersedia dalam berbagai ukuran. Dari enam 6-Inchi yang tampak seperti penis normal, yang dilengkapi dengan urat, sehingga tampak realistik. Tersedia juga dalam ukuran yang lebih besar jika ingin mengeksplorasi pengalaman yang berbeda.
Dildo biasanya digunakan untuk membantu perempuan mencapai orgasmenya pasangan prianya terlebih dahulu mencapai klimaks. Atau sebagai bentuk permainan seks yang lain, pasangan bisa menikmati ekspresi pasangannya saat mencapai orgasme.
(felly@oktomagazine.com)
Sementara itu juga banyak anggapan yang menyatakan bahwa sex toys diperuntukkan oleh manusia yang memiliki keingan seks berlebih. Manusia yang hasrat seksualnya tidak bisa dipenuhi oleh pasangannya.
Sementara itu, yang setuju dengan sex toys, berpendapat bahwa mainan tersebut diperlukan untuk menambah dan meningkatkan ragam berhubungan seks serta mencari pengalaman seks yang lebih dari alat-alat yang sudah menempel dalam tubuh.
Pakar dan peneliti seks dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, melakukan penelitian terhadap 3.100 responden dengan melakukan pertanyaan tentang sejauh mana pasangan melakukan eksperimen dalam kehidupan seksualnya.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa eksperimen seksual membuat tingkat kepuasaan seks pasangan meningkat. Responden perempuan juga merasa dengan mencoba sex toys ketika bercinta menjadi hal yang paling memuaskan. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa semakin sering pasangan melakukan eskperimen, semakin tinggi kepuasaan seks yang akan didapatkan.
Nah, sekarang, sebelum banyak orang yang terjebak dalam pemikiran yang salah tentang sex toys, tentang tergantikannya alat kelamin menjadi mekanik, plastik, atau karet, maka mari melihat sex toys dengan cara yang lain.
Vibrator
Perlu diketahui bahwa perempuan dapat memiliki dua macam orgasme. Ada yang disebut orgasme klitoral. Dan ada pula yang disebut orgasme vagina, atau sesuatu yang datang atau keluar dari vagina. Dalam video porno produksi barat orgasme vagina sering digantikan dengan kata "holy sh*t, I'm coming".
Pasokan dan permintaan selalu berjalan beriringan, maka banyak sekali jenis vibrator dengan harga yang beragam pula. Sekarang sebelum Anda mengoperasikannya sangat disarankan untuk membaca dan atau menonton tutorialnya. Lebih dari itu disarankan juga bagi perempuan untuk melakukannya sendiri sementara pasangan mengamatinya. Hal ini dilakukan untuk memahami di mana, bagaimana, dan untuk berapa lama pasangan menyukai penggunaan vibrator.
Dildo
Sebagian besar, dildo menyerupai penis laki-laki, tapi kadang-kadang tidak terlihat dalam bentuk originalnya, boleh dikatakan akan menjadi sedikit aneh dan lucu karena tersedia dalam berbagai warna-warna unik atau tidak natural. Bahkan beberapa dildo tidak akan terlihat seperti sex toys walaupun ditinggal ditempat terbuka karena mirip dengan alat elektronik lainnya. Tetapi sebaiknya tidak diletakkan disembarang tempat, jika belum siap dengan pengadilan persepsi.
Dildo juga tersedia dalam berbagai ukuran. Dari enam 6-Inchi yang tampak seperti penis normal, yang dilengkapi dengan urat, sehingga tampak realistik. Tersedia juga dalam ukuran yang lebih besar jika ingin mengeksplorasi pengalaman yang berbeda.
Dildo biasanya digunakan untuk membantu perempuan mencapai orgasmenya pasangan prianya terlebih dahulu mencapai klimaks. Atau sebagai bentuk permainan seks yang lain, pasangan bisa menikmati ekspresi pasangannya saat mencapai orgasme.
(felly@oktomagazine.com)
0 komentar